Setiap Order Pemesanan Bisa Melalui Tombol WhatsApp di bawah ini

Kategori

PEMIKIRAN PENDIDIKAN TEUNGKU DAYAH DI ACEH

Sebagaimana kenyataan dekade terakhir ini, bahwa di era pendidikan yang semakin berkembang dan maju, ditambah dengan arus perkembangan multipola, pemikiran yang beragam, maka sangatlah penting dalam dunia pendidikan untuk menginternalisasikan nilai-nilai keislaman sebagai wujud benteng diri dari arus perkembangan zaman yang kadang tidak terkontrol.

Pola hidup yang materialistik, konsumtivisme serta hedonisme yang mulai marak dipopulerkan di dunia pendidikan sebagai hak seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan dan merupakan wujud dari profesionalisme kerja, sehingga melupakan nilai-nilai ketuhanan yang ada di dalamnya, perlu dikikis dan dibuang jauh-jauh. Sebab pendidikan itu tidak menjanjikan kehebatan dan kekayaan, tetapi menjanjikan keberhasilan, dalam pengertian menjadi manusia yang berguna bagi agama, bangsa dan masyarakat.

Kepada setiap institusi pendidikan, baik institusi pendidikan tradisional maupun terpadu, bahkan institusi pendidikan umum, dalam menghadapi arus perkembangan zaman, maka yang harus dilakukan hari ini adalah menghilangkan dikotomi antara pendidikan Islam dan umum. Karena sebenarnya dalam dunia pendidikan tidak ada istilah pemisahan ilmu, sebab ilmu itu semuanya berasal dari Allah, dan setiap ilmu itu wajib (baik fardhu ‘ain maupun kifayah) dipelajari demi kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

Selain itu juga kepada setiap pelaku pendidikan, harus dapat merubah pola pikir materialistik ke pola pikir yang telah ditanamkan dalam konsep Islam yaitu konsep ikhlas mencari ridha Allah dan bertanggung jawab dengan profesi pekerjaan yang digelutinya.

Ketika para pendidik dapat menanamkan nilai-nilai keikhlasan kepada setiap peserta didik, maka ke depan dunia Islam akan banyak melahirkan ilmuwan besar yang apabila mereka berbuat, bukan karena nilai material yang dicari, akan tetapi kecintaannya pada Allah, kecintaan karena pekerjaan yang digeluti, serta kecintaan untuk membantu sesama. Sehingga cita-cita akhir untuk menjadikan negeri yang bebas dari hal-hal negatif, seperti korupsi tidak akan terjadi lagi dan cita-cita menjadikan negeri yang baldatun tayyibatun wa Rabb al-ghafur akan terwujud.